Sudahkah Anda Bersedekah Hari ini…? Mudah-mudahan melalui web site ini Anda dapat menemukan kekuatan sedekah

Hari-hari di awal bulan ramadhan pun dilewati dengan senyum dan harapan yang semakin berbunga seraya berkata,”mudah-mudahan omset jualan tahun ini makin besar”. Maklum kami adalah keluarga yang bermata pencaharian sebagai pedagang baju di sebuah pasar tradisional di kota Bandung. dalam berdagang, kami bertindak sebagai distributor barang yang dalam teknisnya mengambil barang dari suplier terlebih dahulu lalu membayar kemudian.
Tibalah pada satu hari yang tanpa disangka dan tersirat pada benak kami,bahwa disaat harapan kami begitu besarnya pada ramadhan kali ini akan keberkahan rizki-Nya. akan tetapi, seketika harapan ini pupus dan pudar karena pada hari itu, tiba-tiba kami di datangi oleh suplier barang tapi anehnya dari kejauhan sudah terlihat gelagat yang berbeda dan janggal. ternyata, setiba di toko kami sang suplier itu dengan ketus dan dengan kata serta nada suara yang menginimidasi menyaakan bahwa kami harus menegembalikan seluruh barang yang kami bawa dari suplier tersebut karena ia mendengar dan melihat kami memajang barang yang berasal bukan dari perusahaan suplier tersebut. serentak kami tertegun kaget dan membisu karena barang dari suplier itu adalah barang pokok yang hidup keseharian kami tergantung padanya.
demi menyambung hidup dan harapan agar di hari raya ini dapat merayakan sebagaimana biasanya , akhirnya kami pun berusaha mencari pinjaman dari mulai kerabat, teman hingga lembaga keuangan. namun, tak satupun yang dapat memabantu kami dengan berbagai dalih tentunya. akhirnya kami menggadaikan kendaraan bermotor kami satu-satunya. tapi walau demikian uang yang didapt masih belum cukup. oleh karena itu, kami pun berpasrah diri tentang hidup kami di hari esok.
Di tengah kegalauan ini, yang seolah keluarga kami sebagai keluarga yang paling susah dan mendadak miskin tiba-tiba kami melihat tetangga di sekitar rumah yang kami perhaikan sedang kesulitan ekonomi karena sekelurga tak punya pekerjaan dan suaminya sudah lama sakit. akhirnya kami memutuskan untuk memberi makanan seadanya kepada keluarga tersebut.
Pada siangnya terbersit di benak Bapak kami untuk pergi ke Bekasi mengingat di sana ada saudara yang lumayan berkecukupan. Hasilnya, dari pembicaraan panjang lebar kami di sana ternyata saudara kami tersebut tidak akan memberikan pinjaman sehingga membuat kami putus asa kembali. namun, ketika kami pamit untuk kembali pulang ke Bandung, beliau menyodorkan amplop yang ternyata berisi sejumlah uang yang walaupun tidak mencukupi apa yang kami butuhkan tapi setidaknya jumlahnya cukup berarti bagi kami.
Entahlah apakah ini barakah dari sedekah kami? tapi ini belum menunjukkan kebenaran hubungan antara sedekah kami tadi dengan uang yang kami terima ini. akan tetapi, hal ini terulang kembali pada minggu akhir ramadhan ini yaitu keika kami dirundung lagi kebingungan untuk membayar kredit yang jatuh tempo dua hari setelah hari raya.ketika berada di tengah kebimbangan dan keterbatasan ini, untuk membayar zakat fitrah pun kami pikir-pikir dulu. namun, sungguh aneh lagi, ketika kami pun kembali buntu dan pasrah tanpa mendapat satu pinjaman pun tapi kini kami berusaha sisihkan untuk zakat fitrah.
Sungguh aneh,ketika di pagi hari kami selesai ijab kabul zakat, dan pada siangnya Bapak di hubungi oleh temannya untuk mengerjakan proyek yang kalau diuangan dapat menutupi kebutuhan kami saat ini.
Perjalanan ramadhan kali ini adalah pengalaman kami sekeluarga yang belum penah dialamai bahkan belum pernah terbayangkan sebelumnya.Namun, boleh dikatakan ramadhan kali ini adalah ramadhan yang penuh hikmah dan kaya akan pengalaman spiritual. terlepas dari teori kekeliruan pos Hoc, dapat saya simpulkan dengan bersedekah dan berinfak di bulan ramadhan dapat mengangkat kesulitan bagi para pemberinya. wallahu ‘alam

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar